Rabu, 12 Agustus 2009

Pilihan Liburan di Hari Kemerdekaan


Kebahagiaan memperingati Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus selalu dirayakan dengan berbagai lomba di masyarakat, mulai dari balap karung hingga panjat pinang dengan segudang hadiah menggiurkan. Pernah terlintas untuk menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan menghormat bendera di puncak gunung?


Memperingati sesuatu yang rutin dilakukan setiap tahun akan menarik jika dilakukan secara berbeda. Peringatan berbeda ini akan menjadi sesuatu yang tidak mudah dilupakan.

Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat memperingatinya secara berbeda, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak mengadakan acara pendakian bersih-bersih di Gunung Salak bagi pencinta alam.

”Kami membuka aksi sosial tanggal 15 sampai 17 Agustus. Yang berminat harus mendaftar dahulu langsung di pos pendakian Cidahu, Sukabumi,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Bambang Supriyanto, Jumat (7/8).

Menurut Bambang, aksi sosial tersebut berupa operasi bersih Gunung Salak dan pemahaman soal konservasi. Setiap peserta akan dibekali kantong plastik untuk menaruh sampah-sampah non-organik yang mereka cari dan temukan selama pendakian atau bersih-bersih gunung.

Acara ditutup pada 17 Agustus dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI di lapangan heli di dekat kawasan Kawah Ratu. ”Para peserta harus naik bersama dengan petugas taman nasional. Selama Agustus ini, kami hanya mengadakan acara bakti sosial itu saja. Acara pendakian lainnya ditutup sampai 31 Agustus,” ungkap Bambang.

Pendakian umum ke Gunung Salak ditutup sejak 1 Agustus lalu karena untuk keperluan pemulihan ekosistem dan mengantisipasi atau mencegah kebakaran hutan. ”Bulan Agustus ini adalah puncak musim panas sehingga banyak belukar yang kering. Kalau kita tidak hati-hati atau lalai, puntung rokok yang menyala bisa memicu kebakaran hutan,” kata Bambang.

Dengan alasan yang sama, yakni untuk memulihkan ekosistem dan mencegah terjadi kebakaran hutan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) meniadakan sama sekali pendakian ke Gunung Gede Pangrango selama Agustus ini walaupun banyak permintaan agar dibuka pendakian ke gunung tersebut untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI di sana.

”Kalau ke Gunung Salak, jalur pendakiannya sedikit jadi masih bisa dikontrol. Kalau di sini (Gede Pangrango), jalur pendakiannya banyak, padahal sekarang puncak musim panas. Terpaksa kebijakan menutup pendakian selama Agustus dilakukan,” kata Kepala Balai Besar TNGGP Sumarto Suharno.

Parade satwa

Adapun di pusat-pusat hiburan di Bogor, baru Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua dan The Jungle Park (TJP) Bogor Nirwana Residence di Bogor Selatan yang sudah mempersiapkan berbagai acara menyambut atau memperingati Hari Kemerdekaan RI.

”TSI akan menggelar parade satwa tepat tanggal 17 Agustus. Puluhan satwa akan jalan berbaris mulai dari gajah, singa, macan, sampai ular dan burung. Bayi-bayi satwa juga ikut pawai. Semua perawat satwa berbusana nasional Bhineka Tunggal Ika. Parade mulai pukul 14.00,” kata Yulius H Suprihardo.

Ziarah proklamator

Di Jakarta, sejumlah perayaan 17 Agustus juga digelar, tidak saja pada hari H, tetapi sudah jauh sebelumnya. Misalnya saja, di Lapangan Banteng saat ini sudah digelar Pameran Flora & Fauna yang ke-24. Pameran ini diikuti oleh 327 peserta dari seluruh Indonesia dan akan diadakan talk show dan lelang tanaman.

Kalau ingin menghabiskan libur 17 Agustus sekaligus akhir pekan yang panjang di Jakarta, boleh juga ikut acara yang digelar Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

”Setelah upacara bendera pukul 08.00, saya ajak semua peserta upacara dan masyarakat bersepeda santai menuju Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir. Kita akan ziarah ke makam Bung Hatta, sang proklamator,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi.

Ide berziarah ke makam Bung Hatta, menurut Syahrul, juga perlu dibudayakan. Tindakan ini bertujuan untuk mengingat usaha mereka sebagai pemrakarsa lahirnya negara ini.

”Mereka adalah ’The Founding Father’, jangan sampai dilupakan. Justru harus dihargai,” katanya.

Rute bersepeda yang akan dilalui, yaitu dari Kantor Wali Kota Jakarta Selatan di Jalan Prapanca melewati jalan–jalan reguler menuju Tanah Kusir. Pada hari libur itu, diharapkan jalanan Jakarta yang relatif kosong dapat disemarakkan oleh pesepeda. ”Jadi, ada dua isu yang kita gulirkan, pertama mencoba menginspirasi warga Jakarta dengan mengajak mereka ke makam Bung Hatta dan mengingatkan lagi atas jasa-jasa beliau. Kedua, lagi-lagi memasyarakatkan bersepeda untuk olahraga dan membantu perbaikan lingkungan dengan mereduksi polusi,” kata Syahrul lagi.

Sumber: KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites