Sabtu, 29 Agustus 2009

Jiplak Lagu Terang Bulan, Malaysia Akan Disomasi

Malaysia terancam somasi dari Indonesia berkaitan dengan dugaan plagiat lagu. Lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku, diduga hasil jiplakan lagu milik perusahaan rekaman di Surakarta, Lokananta. "Lagu kebangsaan Negaraku meniru salah satu lagu kita yang berjudul Terang Bulan," kata Kepala Lokananta, Surakarta, Ruktiningsih.


Lagu Terang Bulan sebenarnya tak diketahui penciptanya. Lagu tersebut pertama kali dinyanyikan secara kor di Radio Republik Indonesia Jakarta pada 1956. Lagu tersebut kemudian dipindahkan ke piringan hitam di perusahaan rekaman Lokananta, yang kini merupakan salah satu cabang Perum Percetakan Negara RI, pada 1965.

"Kedua lagu tersebut sangat identik dan sangat mirip, terutama dalam hal introduksi, nada, dan tempo lagu," kata Ruktiningsih.

Ruktiningsih menjelaskan, Negaraku hanya mengubah syair Terang Bulan. Musik pengiring Negaraku dimodifikasi dengan sentuhan orkestra. Adapun lagu Terang Bulan diiringi musik sejenis keroncong.

Konsultan hukum Lokananta, Jaka Irwanta, akan membicarakan dugaan penjiplakan ini dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pekan depan. Ia hendak melayangkan surat somasi ke Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia.

Jaka menceritakan, Presiden Soekarno pernah menghadiahkan piringan hitam lagu Terang Bulan kepada pemerintah Malaysia saat belum merdeka. "Namun, itu hanya hadiah, bukan untuk dijiplak," katanya.

Dalam situs www.malaysianmonarchy.org.my, lagu kebangsaan Malaysia Negaraku disebut memang diperkenalkan oleh orkes Indonesia. Berdasarkan cerita Raja Kamaruzzaman, putra Raja Mansur--Sekretaris Khusus Penguasa Kesultanan Perak pada 1887-1916, Sultan Idris Murshidul'azam Syah--lagu Terang Bulan disajikan oleh sebuah orkes dari Indonesia saat menggelar pertunjukan di Singapura. Setelah Negaraku ditetapkan sebagai lagu kebangsaan, lagu Terang Bulan masih diperdengarkan dalam acara masyarakat.

Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta belum bisa dimintai konfirmasi mengenai tudingan Lokananta. Ponsel Atase Pers Kedutaan Malaysia, Hamidah, tak aktif saat dihubungi. Ruktiningsih mengatakan klaim Malaysia atas tari Pendet membuat Lokanata mempermasalahkan dugaan penjiplakan ini.

sumber; tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites