Suryana alias Yayan mengaku tak kenal dengan Saefuddin Jaelani dan Amir Abdillah. "Nggak kenal," kata Yayan usai tasyakuran di rumahnya di Jl Balai Rakyat, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara Sabtu (15/8) malam. "Ngga kenal, apalagi dengan itu (Amir Abdillah)," kata Yayan dengan malu-malu. Yayan lalu masuk rumah dan mempersilahkan wartawan menyantap makanan.
Saefuddin Jaelani adalah buron yang diduga merekrut Yayan. Sedangkan Amir Abdillah ditangkap hampir bersamaan dengan Yayan. Menurut ayahnya, Syarifudin, Yayan masih trauma dan malu, sehingga wartawan tak diberi kesempatan bertanya lebih.
Ayahnya menyatakan Yayan diperlakukan dengan baik selama dalam tahanan. "Baik. Baik sekali," kata dia. Pulangnya, Yayan dan keluarga diberi baju koko. "Baju saya sama dengan baju Muh Djahri," kata dia. Muh Djahri adalah pemilik rumah di Temanggung, yang dijadikan tempat sembunyi Ibrohim. Djahri sempat ditahan, tapi juga dilepaskan.
Yayan, kata ayahnya, tak kena wajib lapor. "Tak ada," kata ayahnya. Menurut ayahnya, usai menandatangani berita acara pelepasan, Selasa (11/8) malam lalu persoalan ini sudah selesai. Saat pulang, Yayan diantar polisi dan pengacara dari Tim Pembela Muslim, Asludin
Saat ditanya apakah Yayan korban salah tangkap, ayahnya enggan menjawab. Menurut ayahnya, alasan penangkapan adalah urusan polisi. "Coba tanya polisi," kata dia.
Sebelumnya, ibu Yayan, Sri Lestari kepada Tempo menyatakan, saat ditangkap Rabu (5/8) pekan lalu, polisi menyatakan hendak menangkap Joko, teman Yayan yang sedang menginap di rumah itu. Namun ayah Yayan membantah ada teman Yayan yang menginap. "Ga ada. Dia tak terlibat," kata dia.
Rencananya, Yayan akan kembali bekerja lagi. "Insya Allah akan kerja lagi. Tapi lihat faktor-faktor lain," kata ayahnya. Rencana lainnya, kemungkinan Yayan akan pulang kampung ke kampung ayahnya, Bima, NTB.
Sumber: tempointeraktif.com
0 komentar:
Posting Komentar