Mantan Direktur Badan Koordinasi Intelijen Negara, AC Manulang, menangkap kejanggalan dalam penggerebekan sarang teroris di Temanggung, Jawa Tengah, pada 8 Agustus lalu. Operasi yang mengerahkan dua batalyon aparat kepolisian dan Densus 88 itu menewaskan Ibrohim yang merupakan bagian dari kelompok Noordin M Top. Sebelumnya, operasi besar-besaran itu diduga akan menggerebek Noordin. Menurut Manulang, sebagai komandan, Noordin tak mungkin memilih tinggal atau bersembunyi di hutan.
"Tidak mungkin pemimpin atau komandan seperti Noordin hidup di hutan. Dia orang kaya, pasti memilih tinggal di kota. Terlalu gampang mencarinya kalau di hutan," kata Manulang, pada diskusi "Mencari Dalang Teroris", di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (20/8).
Seperti diketahui, rumah yang digerebek di Temanggung, Jawa Tengah, berada di kawasan kaki bukit. Sementara itu, mantan tahanan politik anggota Jamaah Imran, Umar Abduh, mengatakan, sosok Noordin M Top memang ada meskipun ia sendiri mengaku tidak mengenalnya. Akan tetapi, operasi intelijen, menurut dia, semuanya sudah direkayasa. Bahkan, ia mengatakan, Noordin sendiri merupakan bagian dari rekayasa itu.
"Noordin M Top memang ada, tapi dia hanya dijadikan ikon. Semuanya sudah disiapkan karena operasi intelijen semuanya rekayasa," kata Umar yang sempat ditahan selama 11 tahun pada era Orde Baru.
0 komentar:
Posting Komentar