Tersangka teroris Muhammad Jibril alias Muhamad Ricky Ardhan telah meninggalkan rumah di Kompleks Winata Harja Blok C Nomor 137, Pamulang, sejak Selasa (25/8) pagi. Rumah berlantai satu ini adalah rumah Abu Jibril, ayah Muhamad Jibril. Sebelumnya Muhamad Jibril masih berada di rumah ini.
"Ardhan nggak ada di rumah. Kemarin (Senin) masih ada, tapi tadi pagi udah pergi," kata anak Abu Jibril yang lain, Ali, pada Tempo, Selasa (25/8) malam. Ali mengaku tidak tahu kemana kakaknya pergi.
Berdasarkan pantauan Tempo, rumah Abu Jibril terlihat sepi. Rumah bertembok bata ini hanya diterangi satu lampu yang membuat rumah terlihat temaram. Di parkiran, terdapat mobil Daihatsu krem metalik bernomor polisi B 8632 ZC.
Berkali-kali salam yang diberikan Tempo tidak memperoleh jawaban. Kepastian keberadaan penghuni rumah baru diketahui saat istri Abu Jibril keluar hendak salat Tarawih. Dia dijemput oleh mobil Daihatsu hitam bernomor polisi B 990 BI. Dengan mobil itu, istri Abu Jibril pergi ke Masjid Al-Munawwarah yang terletak 100 meter dari rumah.
"Saya mau ke masjid," kata wanita bercadar hitam ini saat dicegat Tempo. Dia enggan memberi keterangan lebih lanjut dan segera naik mobil. Selang beberapa menit, keluarlah Ali yang pergi ke masjid yang sama dengan bersepeda.
Keluarga Abu Jibril dikenal tertutup. Tidak banyak yang diketahui tetangga tentang seluk-beluk keluarga ini. Tetangga Abu Jibril, Yati Sumiati, 34 tahun, mengatakan keluarga Abu Jibril jarang bersosialisasi dengan tetangga. "Abu Jibril hanya keluar kalau mau memberi ceramah di masjid," kata Yati yang rumahnya berada persis di depan rumah Abu Jibril.
Ketertutupan keluarga ini membuat Yati mengaku tidak tahu persis tentang anggota keluarga Abu Jibril, termasuk Muhamad Jibril alias Muhamad Ricky Ardhan. Yati hanya tahu selentingan bahwa Abu Jibril punya anak sembilan. Istrinya yang tinggal di rumah ini pun diketahui adalah orang Malaysia.
Sebagai tetangga depan rumah, Yati mengetahui bahwa rumah Abu Jibril sering didatangi para santri setiap malam Jumat. "Biasanya datang sekitar belasan orang dari Isya sampai jam 23.00 WIB," kata Yati. Dia melanjutkan, rumah ini pun sering juga didatangi orang asing dengan tampang bule. "Tamu dengan mobil-mobil mewah sering juga datang ke sini," ujarnya.
Terakhir kali Yati melihat Abu Jibril adalah pada Selasa (25/8) sore. Dia pergi bersama sopirnya menjelang matahari condong ke barat.
Seblumnya, Menurut juru bicara Polri Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Muhammad jibril diduga ikut berperan dalam bom Marriott terutama pendanaan dari luar. "Dana itu dari negara mana, oleh siapa, dan berapa jumlah uangnya masih diselidiki," kata Nanan dalam konferensi pers, Senin (25/8).
Berdasarkan paspor dan identitas kependudukan, Jibril memiliki dua data tanggal dan tempat lahir, yakni Banjarmasin pada 3 Desember 1979 serta Lombok Timur pada 28 Mei 1984. Menurut Nanan, terakhir Jibril tinggal di Jalan M Saidi RT 010 RW 001 Pesanggrahan, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.
Jibril, kata Nanan, tidak ada hubungan kekeluargaan dengan tersangka teroris lain. Namun ketika ditanya apakah dia merupakan anak Abu Jibril, ulama Masjid Al-Munawwarah, Pamulang Barat, Nanan membenarkannya. "Iya, dia anak Abu Jibril," kata dia.
Sumber: tempointeraktif.com
0 komentar:
Posting Komentar