Pasukan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri harus mengevakuasi warga ke tempat yang berjarak sekitar 400-500 meter dari lokasi penggerebekan sebuah rumah yang dihuni beberapa orang, seorang diantaranya diduga Noordin M Top. Warga dilokalisir dengan menggunakan `tameng hidup` aparat kepolisian yang berdiri berjajar dengan sebagian memegang sebagai penghalang.
Aksi penggerebekan yang berlangsung sejak Jumat pukul 17.00, terus diwarnai baku tembak antara aparat antiteror Polri dengan beberapa orang yang diduga sebagai kelompok teroris pimpinan Noordin M Top. Antara melaporkan dari jarak 400 meter warga hanya bisa melihat sekilas rumah yang menjadi sasaran penggerebekan sambil sesekali mendengar letusan tembakan aparat.
Sesekali warga dapat melihat pergerakkan aparat melalui sorotan lampu mobil polisi yang ditujukan ke rumah milik Mohzahri di RT01/RW07 Dusun Beji, Desa Kedu (bukan Desa Beji seperti pada berita sebelumnya), Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah itu.
Dalam penggerebekan disertai baku tembak, gembong teroris yang bertanggung jawab atas sejumlah peledakan bom di Indonesia, Noordin M Top diduga tertangkap. Namun, juru bicara Mabes Polri belum berani memastikan soal ini.
Sumber: tempointeraktif.com
0 komentar:
Posting Komentar