Rabu, 23 September 2009

Pembom Kedutaan Besar Australia Terpukul Dengan Kematian Noor Din


Rois Abu Syaukat alias Imam Darmawan, pelaku pengeboman Kedutaan Besar Australia pada 2004 silam, mengaku sangat terpukul mendengar kematian Noor Din M.Top. "Saya sangat kehilangan dan terpukul," katanya usai mengikuti Salat Ied di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Ahad (20/9).


Meski mengaku tak terlalu mengenal Noordin, menurut dia Noordin adalah orang yang cukup baik dalam pemahaman dan pelaksanaan agama Islam. "Semoga ia memperoleh apa yang dicita-citakan," ujarnya.

Menurut dia, meskipun Dr. Azahari dan Noordin sudah meninggal, namun aksi akan selalu ada. "Selama umat Islam masih dizolimi, akan selalu ada aksi," katanya.

Pada serangan bom di Kedubes Australia tahun 2004 lalu, Rois berperan besar. Rois bersama dengan Noordin dan Azahari, yang membuat perencanaan bom tersebut. Ia yang merekrut pelaku bom, yaitu Syaiful Bachri dan Heri Golun. Ia melatih mereka secara militer. Ia pula yang mencarikan rumah kontrakan yang dipakai sebagai markas untuk merancang aksi teror. Ia pula yang membeli mobil boks yang dipakai sebagai sarana pengeboman. Atas perannya ini, Rois divonis hukuman mati.

Sumber: tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites