Rabu, 29 Juli 2009

Michael Jackson Ternyata Tewas Akibat Obat Penenang


Dokter pribadi Michael Jackson, Dr Conrad Murray, memberikan obat yang dipercaya pihak berwajib menewaskan penyanyi itu, sumber yang mengetahui penyidikan itu memberi konfirmasi ke CNN, hari Senin.


Murray, dokter jantung dari Texas, diduga memberi Jakson obat pematirasa - merek Diprivan - 24 jam sebelum dia meninggal, kata sumber itu.

Pengacara dokter itu dalam pernyataannya hari Senin mengatakan mereka tidak akan mengomentari rumor, sindiran, atau sumber tak dikenal. Sebelumnya, mereka mengatakan Murray tidak pernah meresepkan atau memberikan sesuatu yang dapat menewaskan bintang pop itu.

Murray adalah dokter yang berada di rumah Jackson ketika bintang pop itu tewas 25 Juni lalu.

Pekan lalu, otoritas Texas mendatangi kantor dan unit penyimpanan medis Murray di Houston. Mereka mencari bukti pelanggaran pembunuhan orang, menurut dokumen pengadilan.

Di antara barang-barang yang dipindahkan dari kantor Murray adalah sebuah komputer, 27 tablet phentermine, resep penguat nafsu makan, 1 tablet clonazepam, obat anti kecemasan, dan beberapa kartu Rolodex.

Dari unit penyimpanan Murray, penyidik memindahkan dua hard disk komputer, daftar kontak penting, pemberitahuan skors dari Rumah Sakit Houston, pemberitahuan dari Internal Revenue Service, dan daftar rumah sakit dan dokumen.

Ed Chernoff, pengacara Houston yang disewa Murray setelah kematian Jackson, saat itu mengkonfirmasi bahwa penyidik dan agen federal menggunakan surat izin untuk memasuki kantor Murray di timur laut Houston pada hari Rabu pagi.

Chernoff mengatakan tim legal Murray berada di kantor medis selama pencarian yang dilakukan oleh anggota DEA, dua detektif dari Kepolisian Los Angeles dan petugas polisi Houston.

Tammy Kidd, juru bicara kantor Chernoff mengatakan pada CNN bawah pencarian itu "benar-benar kejutan bagi kami, karena kami telah membuka saluran komunikasi selama ini."

Polisi telah dua kali mewawancarai Murray sejak kematian Jackson. Wawancara ketiga direncanakan 24 Juli, namun ditunda setelah surat izin pencarian disetujui. Belum diketahui kapan wawancara berikutnya dilakukan.

Di antara mereka yang telah mengindikasikan bahwa Jackson kemungkinan menggunakan resep obat berbahaya adalah ahli gizi Cherilyn Lee, yang mengatakan Jackson meminta obat penenang Diprivan tanpa diberitahu efek berbahayanya.

Sementara itu, bagian pemeriksaan mayat Los Angeles meneruskan penyidikan penyebab kematian Jackson pada 25 Juni. Mereka menunggu hasil laboratorium toksikologi, tetapi hasil otopsi akhir diharapkan keluar minggu ini, kata juru bicara pengurusan mayat.

Sumber; Tempo interaktif

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites