Rabu, 29 Juli 2009

Inilah Target Baru Densus 88 Pencarian Teroris

Detasemen Khusus 88 diduga tengah mencari AY, 44 tahun, warga Cilacap, berkaitan dengan jaringan teroris yang menjadi kaki tangan Noor Din M. Top. Kepala Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan, Subanul Muatib, mengatakan satuan antiteroris tersebut sudah beberapa kali mendatangi desanya, mencari AY. "Setelah adanya pengeboman di Jakarta, polisi sering mendatangi rumah keluarga tersebut,” kata Muatib kepada Tempo di Cilacap kemarin.


Ketua RT setempat, Muhamad Muhsin, mengatakan AY mulai menghilang sejak penangkapan Saefudin Zuhri beberapa waktu silam. Bahkan istri AY dan delapan anaknya sudah tak ada di rumah sehari setelah ledakan bom di Jakarta, 17 Juli lalu. "Sampai sekarang (rumah itu) kosong," kata Muhsin.

Dia mengaku pernah dimintai keterangan oleh Densus 88 seputar keberadaan AY. "Mereka mengetahui nama AY setelah memeriksa Saefudin Zuhri."

Dari petugas Densus pula Muhsin mendapat informasi bahwa AY dicari karena diduga terlibat penyediaan bahan peledak bagi jaringan teror Noor Din. AY adalah teman satu sekolah Saefudin Zuhri di Madrasah Wathoniyah Islamiyah di Desa Kebarongan, Kemranjen, Banyumas. Madrasah tersebut hanya berjarak sekitar seratus meter dari kediaman tokoh teroris yang sudah ditangkap, yakni Abu Dujana.

Muatib mengungkapkan, selama ini AY dan keluarganya dikenal jarang bergaul dengan sesama warga desa. Warga setempat hanya tahu keluarga itu hidup dari bertani, menjual madu, dan menjual jasa servis alat-alat elektronik.

Dikabarkan pula bahwa polisi sempat mencurigai adik kandung AY bernama KM, 40 tahun. KM, yang disebut-sebut sebagai lulusan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, sekarang tak diketahui keberadaannya. Warga Desa Planjan hanya tahu dia merantau sebagai tenaga kerja migran di Arab Saudi sejak lima tahun yang lalu. Ada pula yang mengatakan ia pergi ke Sulawesi.

Buruan lain yang masih dicari polisi di wilayah Cilacap adalah Bahrudin Latif (alias Baridin) dan Agus Mujiono. Bahrudin diduga sebagai mertua Noor Din M. Top, adapun Agus dicurigai sebagai orang yang menyimpan bom dan bahan peledak di rumah Bahrudin.

Anak perempuan Bahrudin, yakni Arina Rahma Astuti, istri, serta dua cucunya telah pula dibawa petugas. Kepala Desa Pasuruhan, Watim Suseno, yang sempat menampung Arina dan ibunya sebelum dijemput polisi, mendengar informasi bahwa dalam pemeriksaan polisi, Arina mengakui wajah suaminya yang dikenal bernama Ade Abdul Halim itu mirip Noor Din. “Pengakuan Arin itu membuat kami kaget,” kata Watim Suseno. Sebelumnya, kepada Watim, anak Bahrudin itu mengatakan suaminya adalah seorang guru dan berasal dari Makassar.

Markas Besar Polri belum bersedia memberikan penjelasan resmi terkait dengan detail operasi perburuan mereka pasca-ledakan di JW Marriott dan Ritz-Carlton. "Kalau sudah ada hasil rekonstruksi, mungkin itu jadi perkembangan baru," ujar juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna. "Mudah-mudahan cepat terungkap."

Sumber: Tempo interaktif

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites