Jum'at dan Sabtu (17-18 April 2009) lalu, pelatihan dengan rasa dan suasana berbeda dari pelatihan-pelatihan yang pernah aku ikuti diselenggarakan di sebuah hotel terbesar di Kota Purwokerto. Sebuah Pelatihan yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pendidikan PT Telkom dan Republika Tahap III Angkatan ke-9 dengan tajuk “Bangun Kecerdasan Bangsa - Bagimu Guru Kupersembahkan”.
Pelatihan tersebut merupakan realisasi kepedulian sosial Telkom – Republika terhadap mutu pendidikan bangsa melalui ketrampilan sosial guru dan mewujudkan good corporate citizenship sebagai prinsip Telkom dalam membina hubungan dengan lingkungan.
Pelatihan dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Dra. Rustriningsih M.Si., yang menyampaikan, “Guru Jangan Sampai Kehilangan Jati Diri”. Bupati Banyumas H. Mardjoko yang juga memberi sambutan dalam acara tersebut, mengemukakan harapan agar guru tetap istiqomah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Selanjutnya disampaikan pemaparan materi pelatihan oleh para pakar di berbagai bidang. Materi pertama “Pribadi Menarik” disampaikan oleh Pakar Pendidikan Kepribadian Leila Mona Ganiem, S.Pd. M.Si. Menurutnya, pribadi menarik bagi seorang guru, adalah sebagai ladang amal yang sangat subur, berkesempatan terus belajar, sebagai pencetak fondasi bangsa serta sebagai tokoh panutan. Ia terus terang mengatakan, jika seorang guru tidak sepenuh hati, maka Anda tidak akan menjadi guru terbaik, ujarnya.
Guru yang menginspirasi menghasilkan murid yang terinspirasi pula. Namun betapa sedihnya, jika guruku suka marah-marah, guruku suka acak-acakan. Namun betapa bahagianya, jika guruku luar biasa yang bisa menginspirasi dalam memilih karir dan guruku keren, asyik dan idola kita semua. Lebih jauh dikatakan Leila, bahwa seorang guru perlu pengembangan diri. Mengapa? Karena Ilmu pengetahuan kan berkembang terus. Kini guru SD, SMP dan SMA boleh mengembangkan kurikulum dengan mengacu pada standard nasional. Karena globalisasi, siswa makin update sehingga guru perlu innovatif dengan metode pengajaran, jelasnya.
Pada bagian akhir, Leila bertanya, seperti apakah guru idaman? Bila sesuatu penting untuk dikatakan, hal itu juga penting untuk didengar. Untuk berbicara baik, pertama Anda harus berminat pada apa yang akan Anda katakan, selanjutnya sampaikan dengan penuh minat, ungkapnya. Sedangkan kunci ekspresi suara, seorang guru harus bisa mengatakan dengan sangat jelas terdengar, indah, pengucapannya benar dan punya roh. "Terimalah dirimu apa adanya karena itu akan menjadi milikmu seumur hidupmu," tegas Leila Mona Ganiem
Setelah sesi yang disampaiakn oleh Leila Mona Ganiem selesai, selanjutnya budayawan Putu Wijaya ikut pula memberikan pencerahan terhadap peserta pelatihan. Materi yang disampaikannya berhubungan dengan kreatifitas. Guru selain harus sebagai pribadi yang menarik juga harus kreatif. Dengan demikian pembelajaran yang disampaikannya akan menjadi lebih hidup, berkembang dan tidak monoton. Guru yang kreatif akan menghasilkan murid yang kreatif. Materi terakhir disampaikan oleh Nasihin Masha Wapimred Republika yang menyampaikan masalah penulisan populer.
Selain para pembicara diatas, dalam acara tersebut menghadirkan Menteri Pertanian DR. Anton Apriyantono. Meski beliau sebagai menteri pertanian akan tetapi kepeduliannya terhadap dunia pendidikan tidak diragukan lagi. Sebelum jadi menteri beliau bergelut di bidang pendidikan dan penelitian. Sehingga materi yang disampaikanpun tetap relevan dengan perkembangan pendidikan saat ini.
Kesan mendalam materi sebelumnya diperkuat pemaparan materi komunikasi efektif oleh Shahnaz Haque, model, presenter dan seabreg predikat lain yang disandangya.Shanaz menjelaskan, komunikasi efektif antara guru dan siswa perlu dibangun agar guru lebih mengerti dan memahami karakteristik masing-masing siswanya sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Pada akhirnya apabila susana pembelajaran yang demikian telah tercipta maka materi yang disampaikan guru akan lebih mudah dipahami oleh siswa.
Saiful Hidayat (AVP IT Service Strategy PT Telkom ) yang berbicara masalah Trend IT, mengingatkan, kemajuan teknologi yang begitu cepat mengubah pola hubungan antara anak didik dengan guru dan lingkungan.
Sehingga guru harus menguasai teknologi supaya tidak kalah dengan anak didiknya.Kecepatan perkembangan teknologi, katanya, telah mengubah prilaku anak didik, sehingga model pmebelajaran, harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
”Anak sekarang hidup dengan teknologi dan lebih percaya dengan internet ketimbang gurunya, oleh karena itu harus ada perubahan model penyampaian materi pelajaran kepada siswa yang cenderung ingin belajar sambil bermain,”
Anak-anak sekarang sulit dipaksa mengikuti kemauan guru. Artinya, dengan kemajuan teknologi yang tidak terbendung saat ini, guru harus tidak gagap teknologi, serta melakukkan kolaborasi bagaimana membuat filter, bukan melakukan proteksi berlebih atau melarang anak-anak akrab dengan teknologi, seperti internet, HP atau yang lainya.”Ini salah satu tantangan bagi kalangan pendidik kita,” katanya.
Akhir acara, Sapto Priyono dari SMPN 9 Purwokerto yang duduk disebelahku memperoleh hadiah HP sebagai pemenang I lomba menulis. Sapto tidak menyangka akan dapat hadiah HP. Katanya “aku nulis mung limang baris thok”.
Terima kasih Telkom dan Republika !
0 komentar:
Posting Komentar